Chereads / Adek Kelas ku Pacar ku / Chapter 26 - BAB 26

Chapter 26 - BAB 26

Saat agnia lagi ambil uang yang ada di sakunya tiba - tiba.

" Ini pak," ucap Devan sambil memberikan uang satu lembar berwarna biru kepada bapak - bapak penjual es krim tadi.

" Ehh ini aja pak," ucap agnia sambil memberikan uang berwarna biru juga kepada bapak - bapak tadi.

" Mau yang mana ini bapak jadi bingung? " Tanya bapak - bapak penjual es krim tadi bingung mau ambil uang nya yang mana.

" Ini aja pak," ucap agnia sambil lebih mendekat kan uangnya tadi kepada bapak - bapak yang jual es krimnya.

" Udah punya saya aja pak, masa yang bayar yang cewek kan enggak bagus pak," ucap Devan sambil memberikan uang tadi ke tangan bapak - bapak yang jual es krimnya.

" Yaudah bapak ambil yang punya mas nya ya mbak, betul juga mbak yang dikatain sama pacarnya mbak engga bagus kalau beli ada yang cowok masak yang bayar yang cewek,"

ucap bapak - bapak tadi menerima uang yang di berikan sama Devan tadi sambil membenarkan omongan Devan yang enggak bagus kalau ada yang cowok tapi yang bayar yang cewe.

" Ehh enggak pacaran pak," ucap Devan dan agnia kompak bilang kalau mereka berdua itu tidak pacaran.

" Owlh kirain bapak kalian pacaran, soalnya kayak orang pacaran, ini mas kembaliannya," ucap bapak - bapak tadi mengira kalau Devan dan agnia itu pacaran sambil memberiakn uang kembaliannya kepada devan.

" Enggak pak, jangan sampai pak," ucap agnia membantah ucapan bapak - bapak penjual es krim tadi.

" Lo emang kenapa mbak?, padahal mas nya cakep lo kalau seumpama bapak punya anak perempuan udah bapak jodohin mbak," ucap bapak - bapak tadi heran kenapa agnia nggak mau menjadi pacar Devan padahal Devan itu kan ganteng,kalau seumpama bapak bapak itu punya anak perempuan bapak - bapak penjual akan jodoh-jodohin anaknya sama devan, karean Devan ganteng dan kelihatan sopan tapi sayang bapak bapak penjual es krim itu cuma punya anak dua dan juga laki - laki semua dan masih kecil-kecil.

" Heheh bisa aja bapak," ucap Devan membalas ucapan bapak - bapak penjual es krim itu yang katanya mau jadiin devan mantunya kalau seumpama dia punya anak perempuan, tapi karena dia enggak punya jadi enggak bisa,

" Emang dikira ini jaman masih jodoh - jodoham apa ya, emang kelihatan banget ya muka gue kau gue ini jomblo sampai mau dijodohin?" Sambung Devan dalam hati, menurut depan dia kurang setuju atau kurang percaya dengan perjodohan karena menurut dia perjodohan itu belum tentu baik untuknya karena kita aja yang udah kenal lama belum tentu bisa berjalan mulus apa lagi dengan perjodohan yang lainnya dari perantaraan orang atau sebagainya.

" Idih amit - amit gue jadi pacaranya Devan, belum tau aja bapak ini kalau Devan itu orangnya nyeselin embah sih Devan itu ganteng ehhh agak ganteng dan kelihata anak baik tapi aslinya ma ngeselin banget orangnya, kasihan gue sama pacaranya Devan besok kalau ngadepein sifat ngeselin ya devan," ucap artinya dalam hati hati tidak mau menjadi pacar defan karena dia itu orangnya ngeselin dan cuma suka bikin darah tinggi dia aja dan Agnia juga membayangkan besok pacarnya Devan kasihan aja akunya sama pacarnya divan karena harus menghadapi sikap nybelinya Devan itu.

" Heheh ini mas kembaliannya," ucap bapak-bapak penjual es krim tadi sambil memberikan uang sepuluh ribu kembalian beli es krim nya kepada Devan.

" Kembalikan buat bapak aja pak," ucap devan menolak uang kembalian beli es krim tadi dan Devan bilang kalau uangnya buat bapak - bapak penjual es krim tadi hitung - hitung sedekaha pikir devan.

" Waah makasih banyak ya Mas semoga mas dan mbaknya diberikan umur yang panjang dan semoga bahagia selalu," ucap bapak - bapak penjual es krim tadi senang dan berterimakasih sama Devan karena uang kembaliannya diaksih buat dia.

" Iya sama - sama pak kalau gitu saya permisi dulu ya pak," ucap Devan tadi pamitan sama bapak - bapak penjual es krimnya.

" Iya mas, sekali lagi terimaksih ya mas," ucap bapak - bapak penjual es krim tadi sama Devan.

" Siyap pak," bala Devan setelah itu Devan dan agnia dari tempat itu.

" Mau cari tempat duduk dulu buat makan es krimnya atau kita langsung pulang aja?" tanya Devan kepada Agnia saat mereka sudah meninggalkan tempat penjual es krim tadi.

" Cari tempat duduk yang dekat sini aja buat makan es krimnya takut keburu meleleh nanti es krim ya kalau nunggu sampai rumah," balas Agnia memberitahu Devan untuk mencari tempat duduk yang dekat dengan tempat mereka sekarang karena kalau nunggu sampai rumah nanti es krimnya keburu cair dan nanti rasa es krim menjadi kurang enak kalau sudah mencair.

" Ya udah kita duduk di sebelah sana aja," ucap defan saat melihat ke arah kanan dan ke arah kiri dan melihat ada bangku kosong di sebelah kanan mereka dan jaraknya tidak jauh dari mereka berdua sekarang.

" Ya udah yuk kesana sekarang udah capek gue berdiri dari tadi," ucap angin yang mengajak untuk segera ke tempat duduk yang ditunjuk dengan tadi karena dia udah capek dari tadi waktu pesan es krim pagi berdiri terus.

setelah itu tidak ada balasan dari devan, Devan langsung melangkah menuju tempat duduk yang ditunjukkan dan disusul oleh Agnia yang berjalan di belakang Devan.

" Elo mau ditunggu apa enggak sih katanya tadi capek sekarang malah berdiri enggak duduk - duduk?" Ucap Devan kepada agnia saat mereka sudah sampai di tempat duduk yang tadi ditunjuk oleh Devan karena jaraknya yang tidak terlalu jauh jadinya mereka cepat sampai di tempat dudukny, dan saat mereka sudah sampai di tempat duduk yang tadi di tunjuk Devan setelah itu Devan langsung duduk di kursinya tapi bukanya ikut duduk agnia masih berdiri sambil ngalamun.

" Iya bentar kenapa sih, gak bisa sabar apa jadi orang," ucap agnia setelah sadar dari ngalamun nya tadi dan lamgsung duduk di kursi Deket devan, karena cuma ada itu kursinya.

" Jadi orang itu jangan suka ngalamun nanti di masukin sama mahluk yang enggak kelihatan baru tau rasa Lo," ucap Devan memberi tau agnia untuk tidak ngalamun karena nanti bisa kemasukan mahluk yang enggak terlihat.

" Apa - apa an sih elo itu kalau ngomong, aneh - aneh aja elo itu," ucap agnia yang kesal sama omongan Devan yang aneh.

" Dibilangin kok ngeyel yaudah kalau enggak percaya," ucap Devan kepada agnia yang enggak percaya sama omongan dia, padahal dia juga cuma tau dari buku yang Suak dia baca aja.