"Sekarang, kamu suram, ya?" tanyanya dengan nada percaya diri. Dia terlihat sangat menyepelekan Esya. Padahal gadis malang itu tak pernah berbuat salah padanya.
Seolah tak peduli dengan yang dikatakan Reyhan, kini Esya terlihat memejamkan matanya seraya bergumam. Entah apa yang dia ucapkan. Itu terlihat begitu serius.
Reyhan menghela napas.
Dia ngapain kayak gitu? Gila, ya? Dia kira emang bakal ada yang mau nolongin dia gitu? Percaya diri amat, deh!
Kini Reyhan semakin mencekik Esya. Kecemburuan karena Esya lebih diprioritaskan oleh Halua membuatnya kehabisan akal dan bertindak gegabah. Dia tidak tahu kalau kejadian di masa kini akan jadi Boomerang di suatu saat nanti saat Halua mengetahuinya.
Padahal Reyhan telah berjanji pada Halua untuk selalu setia menjaga dan membimbing gadis malang itu.
"Saya nggak ada niatan mau musnahin atau nyakitin kamu! Tapi asal kamu tahu, Esya! Ini sangat menyakiti saya! Sangat!!!" ucapnya seraya menunjuk-nunjuki dadanya sendiri.