BRLARR!!!
BZTTT!
Yagi yang tengah mempersiapkan waktu yang tepat untuk menyerang si bodoh itu tiba-tiba tersentak kaget karena di luar prediksinya, Haluan menyerangnya duluan. Bahkan, setelah itu dia langsung menghilang, kabur.
Yagi berdecak, tangannya mengepal. "Keparat! Lihat saja nanti! Heh! Orang bodoh! Dengar! Esya akan jadi milikku! Selamanya!"
Sesaat dia merasa perkatannya kurang disenangi seseorang. Sampai dia mengulangnya lagi.
Benar saja, William atasannya itu sungguh telah candu pada gadis bernama Esya. Lelaki itu harus tahu cara bertopeng yang baik dan benar sampai saatnya tiba.
"Aku yang akan menjaga Esya! Kau pergi saja menjaga alam barzah, bodoh!" Dia bertolak pinggang, sangat jauh dari Yagi yang Esya kenal. Mungkin, jika wanita itu melihatnya, dia akan semakin menjauh darinya.
Halua tertawa sinis, dia sudah jauh mengepakkan sayap ibritnya. "Jangan banyak berlagak! Lihat saja kedepannya!" Suara Halua menggema dalam kamar Esya.