"Belum tidur?" tanya seseorang dari belakangnya, belum sempat Esya menoleh untuk melihat sosok itu, namun kini tangannya sudah melingkar di pinggangnya.
Rasanya seperti kamu dilambung-lambungkan ke atas, setelahnya kamu merasa nyaman pada posisi tinggi itu, dia langsung menjatuhkanmu sejatuh-jatuhnya.
"Kok gitu jawabnya? Apa kamu masih marah sama aku?" tanyanya, dengan intonasi lembut. Seraya kepalanya bertengger sejenak di bahu mungil itu.
Mendengarnya Esya hanya tersenyum sinis. Ada raut wajah kecewa darinya.
"Lepaslah! Saya sudah punya seseorang yang jauh lebih baik!" ketusnya seraya langsung menarik tangan Yagi yang melingkari pinggangnya.
Esya berbalik dan menatap tak suka pada Yagi. Sedangkan yang di tatap melihatnya lebih keheranan.
"Kenapa? Salah saya apa?" tanyanya penasaran.
Masa, sih? Masih masalah yang kemarin? Sampai segininya? Ada sesuatu kali ….
Kini mata Yagi menyipit seperti orang sedang menyelidikinya.