Gadis itu mengamati pertandingan yang berlangsung meriah. Sekolahnya sudah memenangkan 2 set pertandingan, dan jika mereka bisa memenangkan set terakhir ini, maka mereka bisa masuk ke babak 16 besar.
"Loh, Karina? Pertandingan lo gimana?"
"Baru nyadar lo," sinis Karina. Jujur, ia masih merasa kesal karena teman-teman nya tidak datang mendukungnya saat pertandingan kedua tadi.
Kaila menyengir lebar. Karina yang tadinya berdiri pun langsung dipersilakan duduk oleh Kaila di kursi yang tadi di dudukinya. Seperti menebus kesalahannya kepada Karina. Tentu saja Karina tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ia juga sudah cukup lelah berdiri. Tapi, masalahnya adalah mereka duduk di bagian paling depan.
"Kami menang, dong!"
"Wihh, selamat! Seperti yang diharapkan dari seorang Karina!" puji Kaila.
Karina lalu mengalihkan pandangannya ke arah lapangan lagi. Entah mengapa di set ini permainan basket dari sekolah nya terlihat hancur.