Karina menatap pantulan dirinya di cermin kamar, baju olahraga tenis dari sekolahnya melekat pad di tubuhnya. Padahal, dia bukan anggota resmi klub tenis, tapi pelatih mereka malah memberikannya seragam juga. Yah ... pokoknya ia harus menang hari ini. Karena kalau dia sampai kalah, maka berakhirlah sudah kesempatan bagi para anak tahun ketiga —ini adalah kesempatan terakhir mereka mengikuti turnamen sebelum kesibukan dalam ujian nanti.
Kemudian, ia memeriksa barang bawaannya. Sepatu sport, ponsel, hm ... sepertinya sudah. Memangnya apalagi yang harus di bawa? Karina memakai jaket yang juga diberikan oleh pelatih tenis —baju olahraga dan jaket itu satu set, namun saat permainan berlangsung, jaket tersebut tidak dipakai. Lalu, ia keluar dari kamarnya.
Karina mendengar suara ribut dari arah dapur. Sebenarnya, itu bukan suara ribut, tapi karena yang orang yang berbicara dalam satu waktu, jadinya terdengar ribut.