Sial, apa yang baru saja dikatakannya? Rain tiba-tiba menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Sontak hal itu membuat wajah Karina memerah.
"T-terserah lo, deh! Mau pulang atau mau nginep di sini," desis gadis itu dan berjalan melewati Rain dengan kaki yang dihentak-hentakkan, dan gadis itu masuk ke dalam kamarnya. Rain menatap Karina dengan wajah kebingungan. Lalu, apa yang harus dilakukannya sekarang?
Namun, tak lama setelah itu Karina kembali keluar dari kamarnya dengan setumpuk kain tebal yang tingginya menutupi wajahnya. Rain yakin adalah selimut. Lalu, gadis itu meletakkannya di sofa.
"Ini selimut, kalo mau tidur. Tidurnya di sini! Awas, macem-macem!" peringatnya. Rain menaikkan kedua tangannya ke atas sambil tersenyum, tanda ia tidak akan melakukan apa-apa.
"Makasih, Karina," ujarnya.
"Jangan macem-macem loh, ya ...," ujarnya sekali lagi sebelum benar-benar masuk ke dalam kamarnya.
Blam!