Memakai gaun cantik, tinggal di istana, menghadiri pesta dansa, dijemput oleh pangeran berkuda putih, dan memiliki banyak maid. Itulah harapan si gadis blasteran Korea-Kanada ini.
Tapi, hayalan itu hilang seketika saat seseorang menepuk pundaknya.
"Nana ... itu cake-nya hampir gosong!" Seorang perempuan paruh baya menegur gadis bermanik hitam tersebut sambil berkacak pinggang.
"Omg ...! Cake-nya ... kempes, eh gosong! Eh, kok gitu, sih, bentuk Cake-nya?"
Dia panik sendiri sambil mematikan oven dengan mulut yang berkomat-kamit.
"Ck ... ck ... ck ... kamu ini, ya! Kebiasaan banget melamun saat manggang kue!" ucap wanita paruh baya berambut merah yang akrab disapa madame Cashie.
"Hehehe ... sorry deh, madame." Gadis bermarga Kim itu menyengir lebar.
"Yaudah, kamu siap-siap sana. Kamu, kan, murid night class," ujar madame sambil mengambil cake yang gosong tadi.
"Okay, Madame!"
