Karena merasa khawatir dengan kondisi Dani sepeninggalnya Selyn tiga hari yang lalu, Sandi memutuskan untuk pergi ke rumah Dani.
Mereka memang sudah lama bersahabat, hingga tak ada lagi rasa sungkan diantara mereka untuk saling berbagi cerita.
Sandi mengetuk pintu rumah Dani, tetapi tidak ada satu orang pun yang membukakannya. Kembali Sandi mengetuk pintu rumah Dani dan kali ini lebih keras.
Tidak lama seseorang membuka pintu itu dan ternyata Dani. Wajah Dani terlihat baik-baik saja. Apa yang ditakutkan Sandi kepada Dani ternyata sama sekali tidak terjadi.
Sandi pikir Dani akan stres dan frustrasi atas kepergian Selyn karena kecelakaan kemarin. Namun sepertinya Dani sudah bisa mengikhlaskan kepergian Selyn itu.
"Mau ngapain lo kesini?" tanya Dani sedikit kesal.
"Ya gue cuma mau memastikan aja keadaan lo lah. Ternyata lo baik-baik aja."
"Maksud lo, gue gila gitu?" pekik Dani kesal melihat wajah Sandi yang terkesan meledeknya.