Melihat kondisi Selyn yang masih sangat ketakutan, akhirnya Sandi memutuskan untuk mengantar Selyn ke rumahnya. Sandi tidak mau memaksakan diri untuk mendapat pengajuan dari Selyn kalau Selyn memang mencintainya.
Mungkin Sandi sangat egois karena hanya mementingkan dirinya sendiri. Kondisi Selyn masih sangat lemah dengan wajah yang begitu pucat. Air mata terus menetes dari pelipis matanya.
Sandi jadi merasa bersalah sekarang. Karena keegoisannya, sekarang Selyn jadi jadi seperti ini. Apakah Selyn akan baik-baik saja setelah sampai di rumah?
Sandi semakin melajukan mobilnya menuju ke rumah Selyn. Ia terus menambah kecepatan mobilnya. Kebetulan jalanan juga tidak terlihat ramai. Sandi bisa lebih cepat sampai tanpa macet.
Setelah mengantar Selyn kembali pulang ke rumah, Sandi berpamit dan segera pulang ke rumahnya. Tak terasa hari sudah sore dan semakin senja. Matahari sudah berwarna jingga dan akan segera menghilang. Sandi ingin cepat sampai ke rumah sebelum malam datang.