Sepulang dari rumah Selyn, Maya mengantar Dani kembali ke kampus untuk mengambil motor tuanya. Karena tadi sebelum ke rumah Selyn, ia meninggalkannya di sana.
Kemudian Maya pergi bersama Rizal. Kini mereka hanya berdua di dalam mobil. Rizal bahkan pindah posisi duduk menjadi di depan, agar bisa lebih dekat dengan Maya.
Maya tersenyum, tersipu malu karena mereka baru dua hari meresmikan hubungan mereka.
Maklum, Maya bukan seperti Selyn yang suka ganti-ganti pacar.
Bagi Maya pacaran itu bukan hanya mencari kesenangan, tapi juga mencari kenyamanan. Dari rasa nyaman itu maka akan tumbuh rasa sayang dan cinta. Dari rasa sayang dan cinta maka akan tumbuh rasa ingin saling memiliki. Dan dari situlah keinginan untuk menikah akan muncul. Maya ingin mencari pria yang mau diajak serius. Usianya yang sudah 21 tahun bukan waktunya lagi untuk main-main dan hanya senang-senang.