Belum sempat Dani mengucapkan kata terima kasih kepada Yoga, tapi Yoga sudah menghilang. Seakan mimpi bagi Dani, bisa mendapat pertolongan dari sahabatnya yang seharusnya sudah tenang berada di alam sana.
Dengan nafas yang masih terengah engah, Dani kembali masuk ke dalam mobil. Dilihatnya Sandi masih belum sadarkan diri. Dani hanya bisa menghela nafas melihat temannya yang sangat tidak berguna itu.
Sambil memikirkan kejadian aneh yang baru saja ia lihat, Dani menatap ke arah pohon depan yang ada di seberang mobil Sandi. Pohon itu tampak biasa saja, tapi yang menjadi tidak biasa adalah pohon itu seolah melambai mengajak Dani untuk mendekat.
Dani terus menatap ke arah depan, tatapan matanya seperti kosong. Entah sadar atau tidak ia mulai keluar dari mobil dan mendekat ke arah pohon.
Kakinya melangkah dengan sangat pelan. Seolah tak ada keraguan dalam benaknya untuk mendekat ke arah pohon besar itu.