Selepas malam itu berakhir, kini tiba malam kedua dimulai. Sesuai dengan perjanjian sebelumnya, mereka harus menceritakan semuanya itu di akhir nanti kepada pak Adnan. Entah apa yang menjadi alasan bagi pak Adnan tak membolehkan mereka bersuara.
Malam itu pun dimulai, masih dengan tahap yang sama dimana mereka tertidur sambil duduk berdampingan membentuk segitiga. Malam kemarin saja sudah cukup membuat mereka syok, apalagi malam ini.
Tapi apalah daya, Deon dan Qei harus melaksanakan semua ini demi menghilangkan kesialan mereka. Setidaknya, hidup mereka lebih baik dan bisa berjalan normal selepas ini tanpa teror dari roh jahat itu.
Sembari menunggu pak Adnan menyiapkan hal-hal yang akan dilakukan malam ini. Deon dan Qei duduk di ruang tengah sembari menunggu pukul 12 malam.
"Bagaimana perasaanmu tadi malam? Aku bahkan sangat takut soal tadi malam, " ujar Deon mengutarakan kekhawatirannya.