Qei kembali ke kantornya. Setelah seharian ini ia mengintai pembunuh itu. Kini ia kehilangan lagi jejaknya. Entah bagaimana caranya pembunuh itu selalu lolos dari kejaran para polisi. Qei bahkam tak mengerti apa yang sebenarnya mereka lakukan sampai mereka sulit terlacak dan ditemukan.
Leon duduk di hadapan kursi Qei. Ia menyimpan kopi pesanan Qei di hadapannya. Lalu, ia pun menyeruput kopi tersebut dengan santai meski dalam hatinya ia kesal bukan main.
"Gagal lagi, Qei?" ledek Leon.
Qei hanya diam. Ia tak mau debat dengan manusia menyebalkan di hadapannya. Ia hanya memikirkan cara bagaimana mendapatkan jejak para targetnya itu.
"Minumlah kopimu, mungkin saja ada inspirasi datang setelahnya," suruh Leon kala ia merasa Qei justru tak merespon ucapannya.