Selepas Lia, Deon dan suaminya pergi. Anne seperti bisa melakukan kegiatan sehari-hari seorang ibu. Mencuci piring, mencuci baju, menyapu dan mengepel lantai dan masih banyak lagi Anne kerjakan semuanya sendirian.
Anne pun melihat jam yang tertempel di dindingnya. Tepat pukul 9, seseorang yang Peter pesankan pun datang. Anne lantas bergegas membukakan pintu kepada seorang psikiater itu.
"Halo. Apakah benar ini rumah mbak Anne," tanya Psikiater itu memastikan.
"Iya betul, dengan saya sendiri," jawab Anne ramah.
"Wah, iya mbak. Bolehkah saya masuk? Saya akan memeriksa mbak dan melakukan beberapa terapis," jelas psikiater itu.
"Tentu saja," jawab Anne tanpa ragu.
Psikiater itu pun segera masuk setelah Anne persilahkan. Seraya menunggu, Anne seperti biasa menjamu para tamu dengan baik.
Selepas itu, tak lama ia pun kembali dengan nampan berisi cookies dan teh hangat yang ia siapkan untuk psikiater itu.