Deon menatap dirinya sendiri di cermin. Ia benar-benar kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi dan menimpanya. Tiba-tiba, dua orang pria berdiri di belakang Deon sembari menyeringai.
Tidak, mereka bukan Eren maupun Qei. Mereka adalah Beni dan Adnan. Yap! Wajah yang menyeringai kepadanya adalah wajah mereka.
"Astaga! Ya Tuhan!" seru Deon terkejut.
Deon berbalik dan benar saja mereka di sana menyeringai sembari berjalan ke arah Deon. "Ikut dengan kami Deon! Kau harus mati!" ucap mereka bersamaan.
Bak manusia, tiba-tiba mereka mengeluarkan pisau sembari mengarah ke Deon yang kini sudah terpojokkan. Deon bahkan tak bisa keluar sama sekali.
"Tolong! Tolong!" teriak Deon meminta tolong. Berharap ada orang lain datang dan menolongnya. Namun, hal itu membuat mereka menertawai Deon.
"Menangislah, kami suka kau menangis! Hahaha!" seru mereka menggoda Deon.
