Setelah lama interogasi mulai dari Eren, Sheilla, Edi dan juga Riana. Akhirnya, kini tiba giliran Qei masuk. Qei sangat menantikan waktu ini berdua dengan Jey. Selain ia merindukan Jey, ia ingin tahu apakah Jey akan memihaknya atau justru memihak orang lain.
"Halo, apa kabar Jey? " sapa Qei kala ia duduk di hadapan Jey.
"Hai, kabar baik. Lama tak berjumpa, Qei, " ujar Jey tersenyum tipis.
"Haha, iya. Teringat waktu kita mengobservasi pulau waktu itu, ya? Kau dan aku selalu bersama. Kita membuat tim yang ternyata gagal dan tak memiliki bantuan sama sekali dari atasan. Aih... bagaimana bisa kau bertahan dalam kehidupan yang tak pernah adil seperti ini? " tanya Qei memancing.
"Uang yang kubutuhkan. Uang adalah segalanya, Qei, " ujar Jey jujur.
"Kau bertahan hanya demi uang yang tak seberapa? Wow, hebat sekali! Aku kagum padamu! " ujar Qei mencibir.