Pak Adnan mengeryitkan alisnya. Ia benar-benar tak paham dengan apa yang baru saja Deon katakan padanya. Hidupnya bahagia, namun aneh. Apa yang aneh?
"Maksud kamu apa, Deon? Saya benar-benar tak paham, " ujar Pak Adnan kebingungan.
Mereka semua langsung terdiam dan saling adu tatap satu sama lain. Pasalnya, pak Adnan sendiri yang tak paham maksud dari pandangan tersebut. Apa dan kenapa mereka mengatakan hal tersebut kepadanya setelah lama tak bertemu?
"Jelaskan saja di dalam, saya rasa tak sopan jika kita berbicara di depan pintu seperti ini," ujar pak Adnan mengajak mereka masuk.
Satu per satu mereka mulai masuk ke dalam rumah pak Adnan. Deon sendiri masih belum menjelaskan siapa Eren dan Sheilla yang kali ini ikut bersamanya.
"Silahkan duduk dulu, kalian mau teh? " tawar pak Adnan.
"Tak perlu, pak. Jangan repot-repot, sudahlah!" ucap Qei tak mau melelahkan kakek tua itu.