Qei menatap Deon dengan sendu. Ia tahu, kedatangannya itu adalah kesalahan. Ia harusnya tak datang saat kondisinya seperti ini. Qei harusnya menepati janjinya lebih awal. Tapi, ia membutuhkan pekerjaan selepas ia tak menjabat polisi lagi. Hal itu yang membuat ia sibuk dan hampir saja melupakan semuanya. Namun, tetap saja janji adalah janji yang harus ia tepati.
"Aku minta maaf atas semuanya, Deon. Kusadari, aku sangat salah. Aku berjanji padamu dan keluargamu, tapi aku malah meninggalkan kalian. Aku tak bisa berpikir jernih lagi karena saat itu aku muak untuk terus hidup dalam kebohongan. Aku tak mau terus berbohong pada banyak orang, De," jelas Qei.
"Kenapa kau tak menjelaskannya pada kami? Setidaknya, saat itu kau bicara pada kami. Mungkin kami bisa mencari jalan keluar bersamamu. Sebelum akhirnya kau membuat kami kebingungan harus mempercayai siapa. Ya, aku tahu kau tak salah. Namun, tak seharusnya kau datang setelah kematian keluargaku," jawab Deon.