Leon merasa aneh dengan tatapan Qei. Qei terus menatapnya dengan tatapan yang membingungkan. Wajahnya berbinar dan tersenyum dengan cerah. Ada apa sih sebenarnya?
"Heh! Jangan takut-takutiku dengan wajahmu yang seperti itu!" ucap Leon kesal.
Qei pun tertawa, memang ia sangat suka jika melihat Leon marah. Entah kenapa semenjak ada Leon menjadi partner kerjanya, ia tak lagi kesepian. Ia mulai merasakan kehadiran teman dan bisa mengikhlaskan kepergian Ryan.
"Baiklah, baiklah! Aku akan jelaskan semuanya padamu," ujar Qei mengalah walau ia tengah menahan tawa melihat Leon yang sudah merinding disko melihat Qei yang sudah seperti pecinta sesama jenis.
"Ya sudah, cepat!" suruh Leon tak sabar.