Sheng Yue memainkan sebuah lagu dengan judul "Turkish March", ritmenya cepat dan benar-benar populer.
Sheng Yuxi menyaksikan dari samping, penuh kekaguman.
Dia dan Sheng Yue terpaut usia yang tidak begitu jauh, tumbuh bersama, dan memiliki hubungan yang baik. Sheng Yue bisa melakukan apa saja sejak dia masih kecil.
Sambil mendengarkan, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bersorak, "Yueyue, ini jauh lebih baik daripada yang biasanya kamu mainkan di rumah, yang ini benar benar merdu."
Sheng Yue berpikir orang awam seperti Sheng Yuxi bisa mendengarnya, tapi belum tentu bisa merasakannya.
Genre ini ....
Dia tampak masih sedikit linglung ketika memainkan lagu itu, dan wajahnya sedikit berubah.
Dia mengintip Sheng Yang yang masih membaca dengan tenang dan seperti tidak terpengaruh, bagaimana dia mengetahui semua tentang piano itu?
Apakah itu hanya kebetulan?
Dia jelas hanya orang kampungan yang bahkan tidak memiliki kesempatan melihat piano.
Meski begitu, Sheng Yue dengan enggan berkata, "Sepertinya konfigurasinya terasa berbeda setelah aku selesai memainkannya."
Dia mengatakan itu pada Sheng Yuxi.
Tentu saja, Sheng Yuxi menarik sudut bibirnya, "Seharusnya tidak. Piano ini baru datang dua hari yang lalu, dan kami tidak punya waktu untuk menelpon tukang setem."
Dengan kata lain, piano di rumah Sheng Yue tidak sebagus yang ada di sini dalam berbagai aspek. Mungkinkah tukang setem salah menyetel pianonya? Ini tidak masuk akal.
Sheng Yue mengangkat tangannya dan menekan pelipisnya, dan tidak bisa berdiri diam.
Pada saat itu, seorang pelayan berdiri di dekat pintu dan mengetuk, "Nona, ada orang asing yang mencarimu di bawah."
Para pelayan di Keluarga Sheng semuanya terlatih, dibayar dengan cukup, memiliki SIM, dan mengerti Bahasa Inggris dasar, tetapi baru sekarang mereka melihat orang asing yang ada di lantai bawah.
Oleh sebab itu, mereka tidak berani mengambil tindakan, jadi mereka hanya bisa mencari kakak tertua.
Sheng Yue mendengar kata-kata itu, matanya berbinar. Dia pernah mendengar bahwa bibinya ingin Sheng Yang bergabung dengan Yanzhong. Mungkinkah dia adalah seorang guru asing yang akan mengajarinya bahasa Inggris?
"Ayo, ayo turun dan melihatnya," kata Sheng Yue bersemangat.
Sheng Yang mendengar bunyi "ding" dari ponsel barunya. Dia mengerutkan kening tanda kepalanya tiba-tiba terasa pening, dia bisa menebak apa itu.
Sheng Yue dan Sheng Yuxi adalah yang pertama turun dan mereka melihat seorang pria tinggi yang tidak mereka kenali. Dia membawa buku tebal di tangannya yang tertutup rapat oleh selembar kain.
Sheng Yuxi langsung sakit kepala ketika dia melihat orang asing berambut pirang dan bermata biru. Ketika dia berada sekolah menengah, dia tidak mengikuti pelajaran Bahasa Inggris dan nilainya adalah yang terburuk.
Jadi dia hanya bisa meminta bantuan Sheng Yue. Sheng Yue menepuk punggung tangannya untuk meyakinkan, "Kakak ketiga, jangan khawatir, serahkan semuanya padaku."
Dia mendekati orang asing itu dengan tersenyum anggun, dan berkata dalam bahasa Inggris, "Halo, ada yang bisa saya bantu?"
Dia melihat sekilas Sheng Yang menuruni tangga di belakang Sheng Yue.
Orang asing itu tiba-tiba menjadi tidak sabar dan mengoceh.
Keberanian Sheng Yue menyusut, apa yang dikatakan orang asing ini? Kenapa dia tidak bisa memahaminya? Tampaknya dia masih berbicara bahasa Inggris.
Sheng Yue hanya bisa memahami beberapa kata saja.
Tapi di depan Sheng Yuxi dan Sheng Yang, dia tidak mungkin mengatakannya, jadi dia hanya menyembunyikan ekspresi bodohnya. Setengah linglung dan menerka-nerka, Sheng Yue tersenyum hangat, "Dia baru saja memperkenalkan dirinya, dia adalah tutor untuk Sheng Yang"
"Yueyue, kamu benar-benar mengerti." Sheng Yuxi mengacungkan jempol dan mendekat untuk melihat buku tebal yang dibawa orang asing itu, "Mengapa seorang tutor membawa kotak sebesar itu?"
Sheng Yue diberi pertanyaan lagi.
Tanpa pikir panjang karena dia tidak mengerti, dengan sedikit jengkel dia berkata, "Itu barang bawaannya."
"Oh ..." Kata Sheng Yuxi dengan ekspresi mengerti. Dia memuja Sheng Yue yang memiliki kemampuan bahasa Inggris terbaik di antara yang lain.
Sheng Yang, yang dari tadi hanya menyaksikan segala sesuatu, memiringkan bibirnya dengan tidak beraturan lalu berjalan ke depan dan berkata kepada orang asing, "No."
Suaranya memang jelas saat dia berbicara bahasa asing yang sederhana, tapi dia lebih mirip menjalankan misi bunuh diri.
Sheng Yuxi segera terburu-buru, menghalanginya dengan tubuhnya yang tinggi, "Adik, adikku, kamu tidak akan bisa melakukannya. Ini adalah guru asing yang Ibu cari untukmu."
Sheng Yue hampir tertawa terbahak-bahak. Di desa mungkinkah mereka hanya bisa bicara "Yes" dan "No"?
Setelah berbicara terlalu banyak, orang asing itu tahu mereka tidak dapat memahaminya, tetapi hanya kata "no" yang dia bisa mengerti. Dia menggaruk telinga dan pipinya. Dia sangat cemas sampai berkeringat. Karena tidak bisa menjelaskan dengan jelas, akhirnya dia hanya mengangkat kain penutup barang yang dibawanya.
Ternyata itu bukan koper, tapi piano baru yang mengkilap! Dalam sekali pandang, piano itu terlihat sangat berkelas.