Saat dokter Reza datang ke ruang rawat Liona, Arkan juga Liona masih setia berpelukan.
Bukannya ingin mengganggu, tapi dokter Reza memiliki banyak pekerjaan lain yang harus segera dia selesaikan, maka...
"Ehemm!"
Dokter Reza berdehem keras, membuat pelukan antara Arkan dan Liona terlepas.
Liona masih sama seperti tadi, melamun tidak peduli dengan wajah Arkan yang bersemu merah.
"Gimana kondisi kamu, Liona?" tanya Dokter Reza.
Stetoskop mulai di pasang di kedua telinga Dokter Reza, perawat menyiapkan satu lembar kertas berisikan data kesehatan Liona.
"Baik Dok," jawab Liona lesu.
Tidak ada semangat sedikitpun yang menghampiri Liona, dia merasa semuanya sama saja. Mau dia sakit di bagian mana pun tetap saja rasanya sakit.
Ada perubahan pada Liona, untuk kesembuhan fisiknya sekitar 80 persen, tapi ada yang lain.
Maka dari itu, Dokter Reza memilih untuk tidak kembali bertanya, dia santai saja melakukan tugasnya.