Tiga puluh menit berlalu dengan lima potong kue yang berhasil dilahap Liona. Juga dua cup minumannya.
Sedari tadi Papi hanya diam memperhatikan, sesekali bergumam dalam hati, "Bisakah kamu tetap memakan kue coklat saat Lion pindah ke luar negeri nanti?" tanyanya dalam hati.
Papi sempat berpikir untuk langsung saja berceloteh tanpa mempedulikan Liona yang sedang asik makan.
Tapi, dia urungkan niatnya. Setelah beberapa hari, baru kali ini Papi melihat selera makan Liona yang menggebu-gebu. Jadi dia tidak ingin merusaknya.
"Udah kenyang?" tanya Papi memastikan. Dia hanya ingin menyimpan kue coklat itu di lemari pendingin berukuran sedang yang ada di ruangan ini.
Sayang, masih tersisa banyak. Jika di tempatkan di ruangan yang terbuka pasti cepat basi.
"Udah Pi," jawab Liona sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
Perutnya terisi penuh, moodnya juga membaik. Manis coklat selalu berhasil membawa keceriaan dalam hidup Liona.