Jam sepuluh siang, terhitung sudah dua jam Liona berdiam diri di ruang rawatnya.
Arkan tertidur pulas di sampingnya. Tangan Liona sedari aktif mengetuk-ngetuk layar datar ponselnya.
Baju seragam yang sempat Liona kenakan kemarin kini entah di mana, tapi tas, sepatu juga ponsel tergeletak di nakas samping ranjang.
Baterai ponsel Liona juga masih di atas batas normal, efek tidak dipakai semalaman.
"Bosen," cicit Liona pelan.
Dia sangat ingin keluar dari ruangan ini, mencari udara segar walau hanya satu jam. Namun, kakinya belum kuat jika dipakai melangkah.
Lemas masih terasa, suhu tubuhnya juga terasa panas kembali untungnya kali ini kepala Liona tidak terasa saat.
Pandangannya teralihkan, fokus menatap langit-langit ruang rawat yang warnanya itu-itu saja!
"Bosen!" keluh Liona lagi.
Keluhan yang jelas tidak akan berarti apa-apa.
Matanya semakin fokus, suara sekitar ruangan terdengar nyaring di telinga Liona, sampai...
Drett