Setelah kurang lebih tiga puluh menit Liona dan Arkan mengitari kota. Menuju rumah Nando lalu terkahir singgah sebentar di rumah Bagas untuk menunaikan kewajiban, lantas sekarang jam setengah tujuh mereka baru sampai ke rumah.
"Dari mana kalian?" suara bariton yang terdengar tegas itu menyambut kedatangan Liona dan Arkan.
Papi sudah menunggu sejak tadi. Dia bahkan sengaja duduk di kursi teras rumah demi melihat kedatangan dua anaknya.
Liona dan Arkan yang baru saja sampai tidak menjawab. Mereka terlebih dahulu turun dari mobil dan,
"Maafin Liona Pi. Liona keasikan ngerjain tugas OSIS. Jadi wajar kalau Kak Arkan terlambat jemput, karena Liona sendiri yang minta." jelas Liona.
Ada sedikit kebohongan dari kalimat Liona, tapi cukup menguntungkan bagi Arkan.
Keduanya tetap saling menutupi kesalahan satu sama lain. Biarlah. Sekali-kali.
"Yakin? Gak ada yang ditutupi!" desak Papi.
Bisa saja kan mereka sengaja keluyuran. Alasannya karena ingin menghilangkan jenuh.