Pagi yang baru dengan kenyataan jika Liona masih saja merasakan kehilangan.
Bibirnya memang tersenyum, tapi hatinya tidak bisa menampakkan hal yang sama.
"Rio, aku berhasil bangun," ucap Liona yang masih bergelut di atas ranjang.
Selimut hangat membungkus tubuhnya, Arkan juga sudah tidak ada di kamarnya.
Jam menunjukkan pukul setengah lima pagi, Liona lantas bangun dari tidurnya lantas bergegas menuju kamar mandi.
Membersihkan dirinya, berwudhu dan kembali ke kamar dengan wajah yang jauh lebih segar.
Saatnya menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim.
Sajadah berwarna hitam di gelar di depan televisi yang mati. Mukena berwarna biru muda Liona kenakan. Gerakan pertama di mulai, sambung menyambung sampai akhirnya di tutup salam.
"Ya Rabb, jaga Rio. Pertemukan kembali kami dengannya, bantu kamu yang masih berada di dunia kembali menjalani hidup." ucap Liona.