Selesai ujian, Liona bergegas menuju parkiran. Beberapa teman sekelas ada yang menyapa dan mengucapkan, "Sampai ketemu besok."
Basa-basi belakang. Tapi, beda dengan Nando, dia sengaja mendekati Liona bahkan menemani gadis itu sampai ke lorong menuju parkiran.
Liona menoleh ke samping kiri, kesal karena Nando terus mengikutinya, "Lo kurang kerjaan ya?" geram Liona.
Langkahan terhenti juga langkah kaki Nando. Keduanya saling tatapan.
"Kenapa emangnya? Motor gue kan ada di parkiran!" jawab Nando berlaga songong dengan wajah angkuhnya itu.
"Cih," dengus Liona. Dia lantas kembali melangkahkan kakinya, namun baru lima langkah dia menjauh dari Nando tiba-tiba tangan pria itu mencekal tangannya.
Liona membalikkan badannya, mata Liona menatap tajam tangan Nando memegang pergelangan tangannya, "Lepasin gak!" gerutu Liona.
"Gue mau ngomong. Sebentar aja, serius," jawab Nando tanpa melepaskan cekalan tangannya. Takut Liona kabur jika dia melepaskan cekalannya.
