Chereads / Ricketly House / Chapter 188 - Tidak ada kata Menerima

Chapter 188 - Tidak ada kata Menerima

Tidak ada cinta yang lebih besar dibandingkan cinta dua orang yang saling menjaga karena Tuhannya.

Begitu juga dengan cinta Liona pada Papi. Cinta seorang anak pada pria pertama dalam hidupnya.

Di atas sajadah Liona bersimpuh, meminta agar Papi diberikan keselamatan juga umur yang panjang.

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam tapi, Papi tak kunjung datang. Makanan juga sudah disiapkan Bi Inah di meja makan.

Namun, Liona dan Arkan tubuh berani menyentuhnya. Mereka ingin menunggu kedatangan Papi.

"Ya Rabb, tolong lindungi Papi di manapun dia berada." doa Liona tulus.

Tangannya menengadah ke atas langit-langit kamar, matanya memandangi plafon langit kamar yang berwarna putih. Liona hanya bisa berharap yang terbaik, dia tidak akan bisa mencegah apapun yang memang sudah menjadi takdir Papi.

Baik dan buruk Liona hanya bisa menerima dan berusaha selalu ada di samping Papi.

Dia akan menjadi cahaya Papi disaat kegelapan kembali melandanya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS