Jujur Arkan merasa gugup dengan apa yang akan dilakukannya. Tapi, dia harus meminta maaf sore ini juga sebelum Papi pulang dan melihat dua anaknya kembali bertengkar. Itu jelas bukan hal yang baik.
Tok
Tok
Tok
"Liona," ucap Arkan.
"Masuk," jawab Liona yang sedang fokus belajar.
Ceklek,
Pintu dibuka pelan. Tampak Liona yang sedang fokus dengan buku-buku pelajarannya.
Tiga buku tebal ada di hadapannya Liona, satu diantaranya sedang dia baca. Cahaya lampu yang khusus dipasang di meja belajar menyala terang pada buku yang sedang dibaca oleh Liona.
Kaki Arkan melangkah mendekati Liona, lalu berhenti tepat di belakang Liona.
"Ada apa?" tanya Liona dingin.
Tentunya dia mendengar langkah kaki Arkan. Dia juga bisa mengatur konsentrasi antara mendengarkan suara bising lain dan suara dirinya sendiri.
Fokusnya tidak mudah terganggu tapi, "Aku gak punya banyak waktu. Langsung ke intinya aja!" tegas Liona.