Liona terdiam, dia bingung harus menjawab apa. Dia pikir apa yang dia katakan barusan sudah sangat menyakiti hati Rio.
Mana bisa dia membeberkan fakta-fakta yang lain, jika itu saja membuat dirinya sakit.
"Gak papa Li. Cerita aja, gue yakin masih ada yang mau lo ceritain tapi, lo takut gue sakit hati kan. Lo tenang aja, gue akan berusaha menerimanya dengan ikhlas walaupun gue gak tahu kapan gue bisa bener-bener ikhlas," bujuk Rio.
Dia tentunya ingin tahu setiap kebenaran yang selama ini disembunyikan kedua orang tuanya.
Jadi mereka baik itu karena mereka tidak ingin membuat Rio sakit hati dengan perceraian yang terjadi.
Tapi, jika mereka tahu. Rio lebih sakit saat mengetahui kebenaran itu dari orang lain. Mengapa mereka berpikir demikian?
Apa Rio selemah itu di mata mereka?
"Ri, gue rasa udah cukup yang lo tahu. Ri, gue aja yang menyaksikan langsung sidang perceraian kedua orang tua gue sakit apalagi lo!" jawab Liona.