Baru saja mobil yang dikendarai Arkan berhenti, Liona langsung pergi tanpa mengucapkan terima kasih.
"Astaga! Sumpah, kenapa jadi gini sih?" gumam Arkan pada dirinya sendiri.
Wajahnya semakin kusut saat melihat mobil milik Papi yang terparkir rapi di garasi.
"Mati gue," keluhnya.
Sedangkan Liona, dia buru-buru naik ke kamarnya. Setelah pintu terbuka, dia langsung menutupnya kencang. Melanjutkan drama yang tadi.
Padahal setelah pintu tertutup dia tertawa terbahak-bahak, sampai air matanya keluar.
"Sumpah gue ngakak banget. Okey Liona tenang, sebentar lagi drama yang baru akan segera terjadi," ucapnya.
Dia tidak boleh senang dulu. Masih ada babak kedua dan seterusnya.
Kita lihat apakah Liona akan berhasil? Atau Arkan juga bisa membujuk Liona? Lalu temannya yang lain?
Daripada memikirkan hal itu, Liona lebih memilih untuk mandi dan berganti pakaian. Belajar sebentar sampai waktu shalat ashar, lalu shalat dan belajar lagi sampai magrib.