Ruang meeting OSIS yang tadinya diharapkan penuh dengan keceriaan atau minimal tangis haru dari Liona, kini berubah jadi tegang.
Lion justru marah dengan apa yang mereka lakukan.
Apa-apaan, mengerjai Liona sampai dia dimarahi guru kesiswaan dan kepala sekolah.
Apa mereka sadar dengan apa yang mereka perbuat? Itu hal yang bukan hanya membuat Liona jengkel tapi, juga kesal.
Waktu belajarnya jadi terbuang banyak karena harus mengurusi masalah yang sebenarnya di buat-buat dan hanya kebohongan semata.
Untuk apa pesta ulang tahun kedua ini? Untuk mengganti pesta ulang tahun kemarin yang berantakan?
Dengan memberikan Liona kekesalan? Tidak ada bedanya. Hanya membuat energi Liona terbuang sia-sia.
"Kenapa diem?" tanya Liona tajam.
Seisi ruangan hening. Mereka kompak membungkam mulutnya masing-masing. Tidak ada satupun yang berani membuka suaranya.
Terutama Bagas, dia bahkan tampak pucat karena takut di marahi Liona habis-habisan.