Jam menunjukkan pukul 5 sore, matahari terbenam sempurna warna langit juga mulai menggelap dan Liona masih duduk di ayunan yang ada di bawah pohon beringin di sekitar panti.
Mengingat semua kejadian yang pernah terjadi. Saat dulu Arkan hidup di sini, saat dirinya mengalami perundungan di keluarga sendiri, saat Papi kembali, Arkan juga dan saat Mami pergi sampai kini dia kembali.
Padahal Liona sudah tidak menginginkan kehadirannya lagi. Dia ingin mengenang Mami sebagai wanita pertama yang pernah menyakitinya.
Tapi, ingat bukan berarti Liona melepaskan tangannya. Dia masih ingin berbakti.
Ketika nanti Mami tua dia akan ada di samping, menemani sampai Mami tahu siapa yang telah dia sia-siakan dulu.
Ayunan itu berhenti mengayun. Liona memandangi jalanan di depannya yang sepi.
Papi dan yang lainnya tengah membereskan ornamen pesta. Mami dan suami barunya juga sudah pulang.
Liona bisa leluasa menikmati waktunya tanpa gangguan. Dia benar-benar nyaman dengan posisinya.