Pagi yang berbeda dengan kehadiran Arkan di rumah Liona.
Pagi ini, Liona sendiri yang terjun ke dapur. Memasak makanan untuk sarapan ditemani Bi Inah.
"Akhirnya beres juga Bi," ucap Liona.
Keringat bercucuran di dahi, bau asap menyeruak di sekujur tubuhnya. Rambut yang diikat asal membuat penampilan Liona tampak jauh lebih dewasa.
"Alhamdulillah, yaudah Non Liona langsung mandi aja. Biar Bibi yang nata makanan ini di meja makan," saran Bi Inah.
"Okey. Liona mandi dulu ya Bi," sahut Liona.
Dia bergegas naik ke kamarnya. Mandi, ganti baju, beberes buku, lalu mengenakan sepatu dan siap untuk berangkat dengan menenteng tas sekolahnya.
"Okey. Udah cantik,rapih, wangi, tinggal sarapan," ucap Liona di depan cermin besar yang ada di rumahnya.
Dia senang bisa menyambut pagi kali ini dengan suasana hati yang baik. Walaupun masih ada yang mengganjal di hatinya, tentang keputusan yang akan Arkan ambil.