Chereads / Ricketly House / Chapter 95 - Paksaan Liona

Chapter 95 - Paksaan Liona

Baru beberapa jam Liona terlelap dalam dunia mimpi, Bi Inah sudah mengetuk pintu kamarnya.

"Non bangun. Udah adzan Subuh," teriak Bi Inah.

Mata Liona mengerjap-ngerjap beberapa kali. Kepalanya pusing, matanya juga masih berat.

Namun, kewajibannya dalam menunaikan ibadah wajib membuatnya kembali terjaga.

Kewajiban tetap kewajiban yang harus dijalankan tanpa alasan apapun. Bahkan jika sakit masih ada alternatif yang bisa membantu mereka dalam menjalankan kewajiban.

"Iya Bi. Liona shalat di kamar aja," jawab Liona.

Bi Inah lantas menyampaikan jawaban Liona pada Papi yang kini tengah duduk menunggu kedatangan Liona di mushola.

"Non Liona shalat di kamarnya, tuan." Ucap Bi Inah.

Papi mengangguk, lantas berdiri, "Rapatkan shafnya," ucap Papi.

Sementara di kamar, Liona baru saja selesai mandi. Dia sengaja memilih mandi terlebih dahulu agar menghindari tidur sesudah shalat subuh.

Barulah setelah dia berdiri menghadap sang ilahi. Dua rakaat shalat subuh ditutup dengan salam dan doa.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS