Chereads / Ricketly House / Chapter 89 - Amarah Arkan

Chapter 89 - Amarah Arkan

Amarah meliputi diri Arkan, dia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi membelah jalan yang ramai dan masih di guyur hujan.

Beberapa kali saat lampu lalu lintas berubah warna jadi merah yang tandanya Arkan harus menghentikan laju motornya, justru Arkan melakukan hal yang sebaliknya.

Dia menancap gas motornya, supaya bisa melaju lebih kencang. Beberapa pengendara protes dengan membunyikan klakson. Ada juga yang mengumpat kesal.

"Woy! Tertib dong!"

"Cari mati ni orang!"

"Nyawa cuma satu!"

"Buta kali tuh orang!"

Dan banyak lagi umpatan yang keluar dari pengendara baik kendaraan roda dua ataupun empat. Bahkan pengemudi bus dan truk yang juga sama-sama kesal dengan tindakan sembrono Arkan.

Yang bukan hanya mengancam nyawa Arkan tapi juga pengendara yang lain.

Tapi, Arkan tidak peduli. Dia tetap melakukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Umpatan itu layaknya suara jangkrik di kebun. Terdengar tapi terabaikan.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS