Hujan, Liona sama seperti hujan. Sering jatuh tiba-tiba menimpa tanah, dedaunan, ranting pohon, rumah atau bangunan yang berpijak di atas bumi.
Walaupun banyak yang mengkritik hujan, tapi dia tetap jatuh. Dia menerima dengan lapang takdirnya.
Sama seperti Liona, dia akan berusaha menerima dengan lapang takdir yang memang harus dia jalanin.
Biarlah Liona yang menentukan jalan hidupnya. Liona yakin Tuhan akan senantiasa dalam langkah kakinya.
Seperti saat ini, Liona merasakan sensasi butiran air hujan yang jatuh membasahi tubuhnya.
Sedangkan Lion memilih menghindar, berlindung di bawah pohon rindang yang ada di sisi lapangan olahraga.
"Wahhhh!" teriak Liona gembira.
Senyum manisnya tak pernah luntur dari bibir ranumnya yang kini mulai tampak pucat.
Baju basah, tas sekolah basah bahkan sepatu yang mulai terendam air hujan.
Tapi, tidak ada niatan sedikitpun untuk Liona berhenti bermain dengan hujan yang kian menderas.
"Liona!" teriak Lion.