Livy langsung melirik Linelle yang sekarang berwajah masam dengan kesan pertama di academi ini. Apalagi seorang gadis yang akan menjadi teman kamarnya itu malah mentah-mentah menolaknya. Dia merasa snagat iba pada Linelle sekarang.
"Line," panggil Livy pelan.
"Tidak apa. Aku hanya perlu membiasakan diri, jangan cemas seperti itu Livy. Kamarku ada di sana kan? Ayo bantu aku merapikan barangku," balas Linelle masih tersenyum manis pada saudarinya itu.
Meskipun demikian Livy dapat melihat ada kesedihan di mata Linelle. Bagaimana pun hati Linelle pasti merasa sangat sakit karenanya.
Sekarang Linelle berjalan lebih dulu masuk ke kamarnya, dia meletakkan beberapa barangnya dan mulai menatanya di kamarnya. Sedangkan Livy diam-diam mengeram karena kesal dengan perlakukan Vivi barusan.
"Mau ke mana?" tanya Linelle yang melihat Livy bukannya masuk malah hendak keluar, padahal dia dari tadi berdiri di ambang pintu.
"Aku ingin memberi pelajaran pada Vivi! Dia benar-benar-"