"Kalau begitu, aku kita temui ayah!" ajak Rashad dengan ceria. Dia tidak ingin membuat keinginan adiknya itu tidak terpenuhi. Semenjak melihat senyuman ceria dan manis darinya, dia tidak akan membiarkan siapa pun mengambil senyuman itu.
"Ayo!" seru Livy yang bersemangat.
Dia mengepalkan tangan kanannya, mengangkatnya ke atas, wajahnya yang ceria itu tersenyum manis melihat ke arah Rashad.
"Aku menyukai caramu tersenyum Livy, jadi tetaplah tersenyum. Aku tidak akan biarkan siapa pun merengut senyuman itu darimu," ucap Rashad dengan pelan.
"Kalau begitu, aku akan terus tersenyum untuk Kakak. Kakak juga harus tersenyum untukku selalu ya, senyumanmu itu manis, dan aku menyukainya," balas Livy kembali tersenyum, dia terlihat sangat imut.
"Aku berjanji. Ayo!" ucap Rashad bersemangat.