"Kau melihatnya?"
Pintu kamar Sophie terbuka, terpampang Evan yang sudah berdiri tegap dengan punggungnya yang terus bersandar pada pintu kayu tersebut.
Sophie terkejut seraya membalikan tubuhnya, melihat dengan kedua matanya keberadaan Evan yang tidak pernah ia ketahui kedatangannya.
"Tak hanya mengembalikan waktu, rupanya kau juga bisa menggunakan waktu untuk berpindah tempat."
Evan tertawa keras mendengar penjelasan dari Sophie, pria tersebut sama sekali tidak memiliki kemampuan yang Sophie maksud.
"Teleportasi? Aku tidak memiliki kemampuan seperti itu," ungkap Evan.
Kaki-kakinya mulai melangkah mendekati satu-satunya wanita di ruangan tersebut. Setelah melihat kemampuan Evan, ia sadar kalau dirinya harus sesegera mungkin menjaga jarak dengan pemuda tersebut, tentu untuk mencegah situasi buruk terjadi padanya.
Setiap Evan melangkah mendekat, Sophie memundurkan langkahnya seolah seseorang yang berusaha menghindar dari penjahat.