***
Dua hari yang lalu.
Evan terbangun setelah tak sadarkan diri selama satu hari kemarin. Ia bangun dan menyadari kalau dia sedang dirawat di atas kasur dengan beratapkan kayu. Kedua kepalanya melirik ke kanan dan kiri, tidak ada siapa pun di sana yang merawatnya.
Dalam pikiran Evan, ia tidak boleh berlama-lama di sini. Ia harus kembali ke Gulf of Cave dan mengabari mereka semua tentang kemenangan di Townhills. Namun, ketika tubuhnya hendak digerakkan, pemuda itu merasakan sakit yang begitu menyakitkan.
Tangan kanannya segera menggenggam selimut dan membukanya. Kedua matanya menyalang mendapati luka di sekujur tubuhnya ditutupi perban putih. Evan ingat, terakhir kali ia berada di depan kantor pemerintahan Townhills dan sedang melakukan serangan menggunakan perintah mantera suci.
Pintu ruang kamar terbuka, menunjukan seorang wanita berusia muda datang membawakan ember berisikan air hangat. Pagi itu, ia harus membasuh tubuh Evan dengan lap bersih yang ia miliki.