Rulid berbisik kepada Evan setelah mendengar keinginan dari pemuda tersebut. Ia cukup bingung kenapa pemimpinnya menginginkan para pelacur itu. Sepengetahuan Rulid, Evan adalah tipikal pria yang setia.
Evan diam tidak menjawab, hanya tersenyum lebar mendapati kebingungan yang ditunjukan oleh Rulid. Wilfred tertawa lantang, ia tidak menduga kalau Presiden Republik Liviel memiliki minat yang unik dan sama seperti pria pada umumnya.
"Akan kubawa kau ke sebuah rumah bordil yang menyediakan wanita-wanita cantik untukmu, dan untuk kalian semua," jawab Wilfred, Evan mengangguk pelan.
Mereka semua segera menghabiskan makanan mereka dan bersiap untuk mengikuti kemana Evan dan Wilfred akan pergi. Siang berganti menjadi petang, Evan berjalan menyusuri jalanan Kota Humingbird dengan kedua mata memandang ke sisi kanan dan kiri jalan.