***
Para prajurit Ibukota membawa penyihir tersebut untuk diinterogasi, tentu dengan menerapkan sistem interogasi keras karena perintahnya sudah mengancam hidup dari pemimpin Liviel, Evan.
Wanita itu terus menyebutkan nama Isabelle beberapa kali, dengan penuh tangisan dan jeritan memohon ampun. Penyihir itu mengatakan kalau dia melakukan apa yang diperintahkan oleh Isabelle.
Akan tetapi ketika para prajurit ibukota menanyakan siapa Isabelle dan di mana keberadaan wanita tersebut. Ia menjawab persis seperti apa yang dikatakan kepada Evan kemarin, tidak lebih atau kurang sedikit pun.
"Ia tidak memberitahukan informasi apa pun terkait identitas wanita bernama Isabelle," ujar salah satu petugas yang menginterogasinya.