Kusir yang membawa kereta kuda mulai meninggalkan tempat ini, bukan menuju barat tempat biasa digunakan untuk menyimpan kereta kuda, tetapi pergi meninggalkan istana dengan dingin.
Evan tidak menghentikan laju kereta kuda karena ia pikir kusir itu hendak membawa kereta kuda ke sebuah tempat, mungkin saja ke sebuah rumah yang sudah dipesan oleh mereka.
Pemuda itu mulai melangkah meninggalkan pintu istana diikuti oleh para pejabat lain. Tepat ketika Evan hendak masuk ke ruang kerja, langkah pemuda itu segera terhenti saat seorang wanita memanggilnya.
Selica. Ia kembali datang menghampiri Evan dengan membawa berkas-berkas di tangan kanannya.
"Ada apa, Selica?" tanya Evan.
"Ada sesuatu yang membutuhkan tanda tanganmu sebagai persetujuan," jawab Selica, membuka map biru yang ia bawa dan menunjukan berkas-berkas tersebut kepada Evan.
"Apa itu?"