"Makanannya sungguh lezat," ucap Evan.
Ia menghabiskan satu mangkuk penuh sup daging hangat yang disajikab untuknya. Gadis perempuan itu masih duduk di dekat Evan, posisinya berada tepat di hadapan pemuda tersebut.
Melihat mangkuk dan gelas yang sudah dihabiskan oleh Evan, gadis itu segera merapikan semuanya seraya berdiri dari duduknya.
"Aku harap keadaanmu mulai membaik dari sekarang," ungkap gadis tersebut, tersenyum.
"Terima kasih karena sudah mau merawatku."
Ia mengangguk pelan, tubuhnya langsung berputar meninggalkan ruang istirahat Evan untuk kembali ke dapur. Evan mencoba berdiri dengan kaki-kakinya, tetapi setelah berusaha keras mencoba, ia masih belum bisa melakukannya.
"Apa ini diakibatkan dari diriku yang kembali?" gumam Evan, meletakkan kedua tangannya di tepi ranjang dengan kedua mata terus berfokus ke kedua kakinya.