Evan hanya terdiam mendengar pengakuan Sophie sedari dekat. Suaranya wanita itu terasa begitu menggetar layaknya seseorang yang enggan merasakan kehilangan.
Akan tetapi berbeda dengan Evan, setiap kali Sophie memperlakukannya romantis, maka setiap kali itu juga dirinya merasakan kalau keinginan membunuh wanita tersebut semakin besar.
"Janganlah menangis. Aku masih ada di sini untukmu," ungkap Evan, mengelus rambut Sophie dengan perlahan.
Tangisan tersedu dari Sophie mulai mereda, tangan kanan Evan segera menyeka air mata wanita tersebut dengan pelan. Kedua mata mereka saling beradu mesra, senyum lebar terkembang dari wajah Sophie setelah suaminya berhasil menenangkan hatinya yang cukup gelisah.
"Sebaiknya kita pergi makan sebelum masakanmu keburu dingin." Evan segera berdiri dengan kedua tangannya membantu Sophie untuk ikut berdiri, wanita itu sudah kembali ceria seperti semula, tidak ada lagi tangisan yang keluar dari kedua matanya.