***
Ayunan pedang dan hentakan gada dari golem batu tersebut membuat Evan kesulitan mencari celah untuk melarikan diri. Rencana monster tersebut bukanlah untuk membunuh Evan, tetapi mencoba mengulur waktu sebisa mungkin agar Evan terpaksa melawan Angra Mainyu.
Demi menangkap satu orang, Golem tersebut bahkan sampai harus menghancurkan jalanan indah di dalam kota, tembok besar di belakangnya, hingga bangunan di sisi kanan dan kirinya. Dikarenakan monster tersebut adalah tipikal monster yang tak berakal, sehingga gerak tubuhnya banyak dikendalikan oleh hawa nafsunya, bukan oleh pikirannya.
Evan segera melompat ke belakang untuk menghindari serangan gada yang berukuran besar. Dampak dari hentakan tersebut menyebabkan terciptanya bulatan besar di depan Evan, sesuatu yang tidak pernah pemuda itu bayangkan jika tepat mengenai tubuhnya.