Chereads / Pangeran Mungil / Chapter 3 - Pertemuan awal Beni dengan Kaji (2)

Chapter 3 - Pertemuan awal Beni dengan Kaji (2)

Di sepanjang perjalanan pulang kembali ke istana smua orang kembali mencemooh Beni. Tetapi kali ini berbeda, semua orang kebingungan karena mengapa beni yang seorang pangeran bisa berjalan dengan senyuman yang lebar bahkan dia telanjang.

Orang-orang saling berbisik ke satu sama lain.. "..Apakah dia seorang pangeran, mengapa dia bisa telanjang dan senyum lebar..", bukan hanya berbisik, beberapa orang meneriakinya sebagai pangeran bodoh dan beni dijuluki sebagai pangeran lemah.

Di hari berikutnya kaji yang menunggu beni di atas bukit sempat berfikir apakah dia akan datang kembali dan "..Ha jangan-jangan dia membawa pasukan raja.." kaji yang berfikiran seperti itu langsung lari dan bersembunyi di balik pohon. Benipun datang, ia kebingungan mengapa kaji masih belum datang padahal sesuai janji dia akan menunggu, Beni mencoba meneriaki kaji.. "..Aaaooo, aaoo, aaaoooo..", kaji mendengar teriakkan beni dan ia mencoba untuk mengintip beni apakah ia membawa pasukan raja atau tidak, Akhirnya kajipun lega setelah melihat beni yang datang sendiri, kaji akhirnya keluar dan menyapa beni .. "..yosh..", beni senyum lebih bahagia dan ceria, kaji sempat kebingungan mengapa dia bisa senyum dan bahagia, beni mengatakan dengan bahasa isyaratnya yang artinya dia senang punya teman ngobrol, kaji yang seenaknya berbicara mengatakan.. "..Apakah karna kamu tuli dan bodoh jadi tidak ada orang yang mau berbicara denganmu dan bahkan tidak ada orang yang menanggapimu.." kaji berkata seperti itu sambil tertawa mengejek beni. Tetapi entah mengapa kaji yang mengutarakan kata-kata seperti itu malah membuat beni senang dan menganggukan kepalanya, kaji terkejut dengan respon beni yang seperti itu dan kembali menghina kaji lebih keras.. "..Bodoh!! mengapa kamu malah senang, padahal aku sedang mengejekmu tau!!..", respon beni seperti biasa menganggukan kepalanya dan tersenyum lebar.

Beni mengatakan kepada kaji bahwa besok ia akan membawakan baju mahal lagi, kaji disini juga kebingungan mengapa dia mau membawakan baju mahal lagi padahal dia tidak memintanya, kaji yang melihat beni seperti itu lngsung bertanya.. "..Jadi mau aku tunggu disini begitu??..". kaji senang mendengar hal itu dan ia bertanya kepada beni..

kaji : "..Jadi siapa namamu.."

beni : "..beni.."

kaji : "..owh jadi beni namamu, namaku adalah Kaji..", Sambil berkenalan beni melepaskan baju mahalnya dan setelah itu dia pamitan untuk pulang, kaji hanya melihat beni dan berfikir bahwa ia baru pertama kali melihat orang seperti itu, tetapi yang paling membuat kaji senang adalah baju yang di berikannya itu bernilai tinggi, dan mau menunggunya lagi.

Keesokan harinya beni datang kembali lagi memakai baju mahal dan mahkota emas, kaji menyapa beni yang datang, disitu beni yang melihat kaji menyapanya kegirangan sambil lompat-lompat, di dalam lubuk hati kaji, ia jg sangat bahagia karna beni datang, tetapi ia mencoba menahannya supaya beni tidak tau kalo dia sebenarnya juga senang. Beni memberi tahu kalo ia seorang pangeran yang tinggal di istana, kaji yang sudah menduganya sejak awal tidak terkejut akan hal itu dan kaji bertanya kepada beni..

kaji : "..Kalo kamu sekarang menjadi pangeran berarti kamu nanti bakalan menjadi raja dong.."

Beni : "..Haaaik haaai haaik.."

Kaji : "..Apa, kamu ingin menjadi raja terhebat di dunia??.."

Kaji yang tau akan hal itupun membuatnya tertawa terbahak bahak sembari mengatakan.. "..mana mungkin kamu bisa menjadi raja yang hebat, sudah tidak bisa bicara tuli pula, kamu ini benar-benar bodoh ya..", beni yang melihat kaji berbicara seperti itu membuatnya semakin ngotot kalo ia pasti akan menjadi raja hebat, kaji yang tau akan hal itu ia berkata.. "..Baiklah, jadilah raja yang hebat dan buatlah dunia ini menjadi nyaman untuk di tinggali.." beni senyum menganggukan kepalanya dan kaji juga ikut bahagia akan hal itu, beni langsung pamitan dan lari menuju istana.