Kaji yang tertangkap oleh maru sangat panik sampai berkeringat, Karena maru tiba-tiba datang dan menodongkan pedangnya. Kaji hanya diam saja dan tidak berani melawan maru Karena kaji tau maru bukanlah tandingannya, Maru mengatakan..
"..Klan pembunuh, kudengar klan pembunuh sudah di basmi musnah sepenuhnya tapi kamu masih anak-anak..". Kajipun di masukan ke sel penjara istana karena dia ingin memastikan apa tujuan klan pembunuh masuk ke istana. Maru tau kaji adalah anggota klan pembunuh karena setiap keturunan klan tersebut memiliki tanda di dahinya.
Selepas itu Beni mendatangi raja faram yang sedang istirahat di kamarnya, Raja faram akhir-akhir ini sering sakit, Entah penyakit apa yang di deritanya kabarnya dia tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi. Beni walaupun anaknya sendiri setiap masuk kamar selalu minta izin, Sungguh pangeran yg baik hati, Raja faram menyuruh beni untuk masuk. Salah satu pengawal raja faram menggunakan bahasa isyarat dan menceritakan asal mula raja faram menjadi raja di negeri ini ke pangeran beni..
"..Kejadian itu sangatlah mendadak, Entah darimana datangnya segerombolan monster yang sangat kuat. Banyak penduduk yang menjadi korban, mereka terus bertarung dan melawan tapi begitu mereka melihat segerombolan monster yang bertambah banyak, Para penduduk mulai mengutuk nasib mereka. Saat itulah muncul seorang pria yang entah datang dari mana, Pria itu mempunyai tubuh 2x lipat lebih besar di bandingkan manusia pada umumnya, Cara bertarungnya juga sangatlah hebat. Dia bertarung sendiri melawan monster yang begitu banyaknya dan dia berhasil mengalahkan dengan pedanganya sendiri, Penduduk bahagian dan berteriak histeris dan saati itulah awal dari kerajaan Faram.."
Beni yang tau masalalu raja farampun tersenyum bahagia, karena dia bangga mempunyai ayah yang sangatlah hebat tidak hanya itu beni juga semakin yakin kalau dia juga akan bisa mengikuti jejak seperti ayahnya Raja faram. Tujuan raja faram memanggil beni kali ini untuk menanyakan sesuatu yang terjadi akhir-akhir ini, di samping itu ada pengawal raja faram yang menggunakan bahasa isyarat dan raja faram mengatakan..
"..Beni, Kudengar kamu akhir-akhir ini sering berjalan di tengah kota dan tanpa memakai pakaian. Kita sebagai keluarga kerajaan harus bisa menjadi contoh/senderan yang baik bagi para rakyat. Uhuk uhuk!! Apa kamu di serang perampok atau ada seseorang yang menindasmu?. Itu tidak penting. Masalahnya ada pada dirimu, yang membiarkan itu terjadi.."
Tiba-tiba raja faram batuk mengeluarkan darah para pengawal panik dengan keadaan raja faram, Akan tetapi raja faram menyuruh pengawalnya agar tetap tenang saja. Raja faram mengulurkan tangannya pada beni sembari mengatakan..
"..Kamu adalah putraku dari mendiang ratu pertamaku dan aku sangat menyayangimu. Tetapi aku sangat sesak dan khawatir membayangkan nasib negeri ini jika aku sudah tiada. Tanganmu begitu lemah beda dengan darta lebih kasar dan begitu keras, Aku telah mengutus Lancelot sang ahli pedang terbaik di negeri ini sebagai gurumu, jadi mustahil jika kamu tidak bisa lebih kuat lagi, Berlatihlah lebih giat lagi wahai anakku..."
".. Lancelot, Tolong latih beni dengan lebih keras lagi .."
Lalu Raja Faram menyuruh beni untuk segera berlatih dengan Lancelot. Di samping itu kaji berhasil kabur dari sel penjara di istana, Sungguh kreatif klan pembunuh untuk masalah kabur. Akan tetapi Maru yang mencoba menangkap kajipun harus mengorbankan tangannya yang tertusuk oleh pisau kaji, Karena kaji langsung melemparkan pisau ke maru dan kajipun berhasil kabur dari kejaran maru.
Kaji yang setelah berhasil kabur dari kejaran maru memutuskan untuk segera keluar dari istana, Saat hendak keluar kaji tau kalau beni sedang berlatih bersama Lancelot dia mencoba untuk melihat beni yang sedang berlatih akan tetapi disaat yang kebetulan Darta adik beni menantang Lancelot adu pedang kayu. Lancelot langsung menerimanya karena dia juga ingin memberi pelajaran pada Darta yang telah sombong menantang Lancelot seenaknya.
Pertarungan Lancelot dan Darta dimulai, ditengah-tengah pertarungan Lancelot dengan Darta, Lancelot pun kagum dengan tehnik pedang Darta, Dalam hati lancelot mengatakan..
"..intensitas ini mirip sekali dengan raja faram, Lu-Luar biasa, Bagaiman dengan ini ha!. Aku jadi ingin mengajari tehnik pedangku pada pangeran Darta.." (sambil tersenyum bahagia)
Darta kalah yang kalah telak melawan Lancelot langsung frustasi, Akan tetapi Lancelot sangat senang dengan tehnik Darta. Beni yang melihat Lancelot kagum dengan darta merasa sedih dan beni menghapiri Darta untuk di ajak duel adu pedang. Lancelot terkejut dengan apa yang di lakukan beni. Darta yang melihat beni menantangnya berkata..
"..Apa-apa.an ini.."
Prajurit kerajaan dan beberapa petinggi kerajaan ikut melihat mereka berdua, Dengan kondisi beni yang seperti ini banyak orang yang mengatakan kalau beni bukan tandingannya. Pertarungan mereka berdua di mulai. Darta berkata kalau dia tidak akan segan-segan/ragu untuk melawan kakaknya, Dia menyerang beni dengan ayunan pedang kayu yang sangat cepat dan kuat, Akan tetapi beni menghindarinya semua orang langsung terkejut dengan beni begitupula dengan Kaji yang menontonnya. Darta mengayunkan pukulannya berulang kali tetap tidak bisa mengenai beni, Disamping itu beni menghindar dari serangan darta juga mengayunkan serangannya yang sangat lemah ke kepala Darta. Kaji yang melihat pertarungan beni sangat senang karena di balik penampilan beni yang seperti itu, Beni juga mempunya bakat terpendam.
Darta emosi, Marah dan berteriak kepada beni..
"..Sial!!. kamu curang kakak!!.."
Dengan sedihnya lancelot menghampiri beni, karena di balik kehebatan beni yang mehindar ada beberapa petinggi yang mengatakan kalau beni bertarung dengan licik dan bisa mencoreng nama baik keluarga kerajaan. Lancelot mengatakan dengan behasa isyaratnya..
"..Yang seperti itu bukan gaya bertarung kerajaan, Kamu harus bertahan dan menyerang.."
Beni yang melihat akan hal itu merasa sedih, Dia sadar kalau dia bertahan tidak akan kuat melawan adiknya. Pertarungan kembali dilanjutkan, Darta menyerang beni dengan ayunan pedang tepat didepan muka. Beni mencoba untuk menahannya, Akan tetapi dengan kondisi tubuh beni yang lemah dari lahir tetap saja serangan darta mengenai kepala beni. Darta menyerang beni beni berulang kali sampai beni tersungkur di tanah.
Darta dengan bangganya tersenyum bahagia melihat kakaknya yang tersungkur di tanah. Tidak hanya itu, Beni yang tersungkur di tanah tetap di hajar oleh Darta, Lancelot hanya diam dan mengamati saja, Beberapa prajurit juga mengatakan..
"..kenapa tidak ada yang mengehentikannya.."
Darta dengan bangganya masih mengajar kakaknya sendiri, Kaji yang melihat beni seperti itu langsung berteriak..
"..Hentikannnn!!!.."
Tombak kerajaan yang bernama bonar menghentikan Darta dengan cara melemparkan tombaknya di tengah-tengah beni dan darta. Lancelot kaget dengan tombaknya bonar yang tiba-tiba melayang dengan cepat, kuat dan menancap tepat di tengah-tengah pertarungan mereka berdua. Beni babak belur, Beni yang hendak berdiri langsung pingsan.