"Rey, nanti mau berangkat bareng atau pisah?" tanya Peyvitta melalui panggilan suara yang sudah terhubung.
"Gue jemput," ujar Reynard menggunakan nada bicara yang begitu santai.
"Ya udah kalau gitu, gue tunggu."
"Ya."
Setelah panggilan berakhir, Peyvitta cukup terdiam sambil memikirkan bagaimana sikap Reynard padanya dan hal ini cukup membuat dia menghembuskan napasnya dengan cukup kasar.
"Vetta udah mau nikah, gue masih gini-gini aja?" Peyvitta menggeleng-gelengkan kepalanya, karena memang sikap Reynard cukup membuat dia angkat tangan, tapi ada sebuah hal yang masih membuat dirinya bertahan.
Pada saat berhadapan dengan Santosa, Reynard begitu mempertahankan Peyvitta, tapi kenapa saat berhadapan dengan orangnya dia terlihat begitu acuh?
*****
Menyaksikan rangkaian acara pernikahan Kakak kembarnya membuat sebuah perasaan haru begitu besar dalam dirinya, bahkan air matanya sampai menetes, karena dia merasakan yang namanya bahagia berlebih.